Mencari Arti Hidup di dalam Penderitaan

Mama saya sakit saraf kejepit sejak September 2019 dan akhir-akhir ini penderitaannya begitu luar biasa sehingga seringkali mama berbicara “Untuk apa saya hidup? Mending mati saja”. Saat itu saya sedih sekali dan tidak dapat menjelaskan kepada Mama mengapa penderitaannya harus terjadi; malahan sampai detik ini pun saya masih bergumul dengan pertanyaan tersebut.

Mengapa manusia menderita di dunia ini?”.

Salah satu penjelasan yang mungkin dapat membantu menjawab pertanyaan ini merupakan khotbah “Finding Meaning in Suffering” yang dibawakan oleh Prof. Sen Sendjaya.


Tulisan ini hendak memberikan poin-poin penting yang saya tangkap dalam khotbah tersebut.

Menderita adalah untuk mendapatkan Allah dan demi Allah sendiri. Menderita adalah kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Yang kurang tepat bagi kita adalah: “Kita mengasihi Allah karena berkat-berkatNya”. Seharusnya, kita mengasihi Allah karena Siapa Dia dan bukan karena berkat-berkatNya.

Dalam cerita Ayub, Allah ingin menyatakan diriNya lebih jelas kepada Ayub tanpa dihalangi oleh berkat-berkatNya.

Menderita berarti Tuhan ingin menyatakan diriNya lebih jelas kepada kita tanpa dihalangi oleh berkat-berkat yang Dia berikan.

It’s all about Him. Amin!


Written on June 11, 2020